Singkat, saya menjawab, sebenarnya tak ada kriteria yang baku tetapi setidaknya penilaian itu memenuhi unsur teknis, konsep, konten, tematis.
Lalu ia bertanya lagi, apa yang dimaksud dengan teknis, konsep, konten, dan tematis itu?
Saya menjawab; teknis, melingkupi unsur-unsur dasar fotografi yakni, ketajaman, sudut pandang, teknik pemotretan serta komposisi. Konsep, melingkupi unsur-unsur gagasan atau ide yang melatari lahirnya sebuah karya foto. Konsep ini kadangkala terkait dengan orisinalitas karya dan lahirnya gagasan baru.
Konten, melingkupi unsur-unsur pesan dan informasi yang tersirat maupun tersurat dalam foto. Pesan dalam foto bisa berupa pernyataan, kesan atau ungkapan emosi. Pesan yang bagus adalah pesan yang jelas, tegas dan efektif.
Sementara tematis, melingkupi unsur-unsur yang terkait dengan tema lomba yang disodorkan. Misalnya, tema pariwisata, fotografer sebisa mungkin menampilkan keindahan yang menjadi ciri khas objek wisata dalam objek fotonya.
Keempat unsur penilaian ini merujuk pada konsepsi dasar sebuah foto yang bagus, yakni sebuah latar depan, sebuah latar belakang dan subjek utama sebagai point of interst, tidak ada yang lain.
Keempat unsur penilaian inilah yang digunakan para juri sebagai dasar dalam menentukan foto terbaik terutama karya foto yang secara teknis sempurna, memiliki konsep yang baru, dengan konten yang komunikatif, dan terkait erat dengan tema lomba yang disodorkan.
Namun, ada satu hal yang juga ikut mempengaruhi penilaian diluar keempat unsur di atas, yakni selera juri. Soal selera juri ini terkait dengan pengalaman dan jam terbang seorang juri dalam dunia fotografi. | **
